Secara ilmiah, burung puyuh dikelompokan dalam
kelas dan taksonomi zoologi sebagai
berikut (Wuryadi, 2011) :
Kingdom :
Animilia
Filum :
Chordata
Class :
Aves
Familia :
Phanasianidae
Ordo :
Galliformes
Genus :
Coturnix
Spesies :
Coturnix – coturnix japonica
Burung
puyuh merupakan unggas yang berukuran pendek, kecil, gemuk dan bulat dengan
kaki-kaki yang kuat dan pendek. Badannya dipenuhi dengan bulu berwarna coklat
dengan bercak abu-abu dan hitam. Awalnya puyuh hidup liar dan berpindah-pindah
dihutan. suaranya cukup keras dan agak berirama. Karena itu, unggas ini dahulu
banyak dipelihara sebagai song birds.
Hewan ini pertama diternakkan di Amerika pada sekitar tahun 1870. Selanjutnya,
puyuh mulai berkembang ke seluruh dunia sebagai hewan ternak. Di Indonesia,
peternakan puyuh komersil mulai dilakukan pada tahun 1979 dengan mengimpor
bibit puyuh dari luar negeri.
Burung
puyuh tidak dapat terbang dalam waktu lama. Namun, mampu berlari kencang dan
terbang dalam jarak dekat bila didekati. Unggas ini tumbuh ideal di daerah yang
suhu 24 – 30 o C dengan kelembapan 85%. Sedangkan, produksi telur
burung puyuh mampu mencapai 250 – 300 butir/ekor/tahun.
Puyuh mulai bertelur pada umur 42
hari dan akan berproduksi penuh pada umur 50 hari. Dengan perawatan yang baik
puyuh betina akan bertelur 200 butir pada tahun pertama produksi dan periode
bertelur selama 9-12 bulan dengan lama hidup 2-2,5 tahun (Anggorodi, 1995). Di
samping itu, menurut Sugiharto (2005), puyuh yang telah mencapai berat badan
90-100 gram akan segera mulai bertelur pada umur 35-42 hari. Kemampuan
berproduksi mulai awal produksi akan terus mengalami kenaikan secara drastis
hingga mencapai puncak produksi (top production 98,5) pada umur 4-5
bulan dan secara perlahan-lahan akan menurun hingga 70% pada umur 9 bulan.
Kandungan
protein dan lemak telur burung puyuh
lebih baik dibandingkan dengan telur unggas lainnya. Kandungan proteinnya
tinggi, tetapi kadar lemaknya rendah. Selain itu rasanya juga lezat dan dapat
disajikan dalam berbagi bentuk dan rasa.
Telur burung puyuh sangat baik untuk diet kolestrol karena dapat mengurangi
terjadinya penimbunan lemak, terutama di jantung, sedangkan kebutuhan
proteinnya tetap mencukupi (Putri, 2009).
Tabel 1. Perbandingan Nilai Gizi Telur Burung
Puyuh dengan Telur Unggas Lainnya
(Wuryadi, 2011)
NO.
|
Jenis Unggas
|
Protein (%)
|
Lemak(%)
|
Karbohidrat (%)
|
Abu(%)
|
1
|
Ayam Ras
|
12,7
|
11,3
|
0,9
|
1,0
|
2
|
Ayam Buras
|
13,4
|
10,3
|
0,9
|
1,0
|
3
|
Itik
|
13,3
|
14,5
|
0,7
|
1,1
|
4
|
Angsa
|
13,9
|
13,3
|
1,5
|
1,1
|
5
|
Merpati
|
13,8
|
12,0
|
0,8
|
0,9
|
6
|
Kalkun
|
13,1
|
11,8
|
1,7
|
0,8
|
7
|
Puyuh
|
13,1
|
11,1
|
1,0
|
1,1
|
Secara
umum, komposisi kandungan telur burung puyuh
adalah 47,4 % albumin, 31,9 yolk. serta 20,7 % cangkang telur dan selaput tipis. Bobot
telur burung puyuh rata-rata 10 gram
atau sekitar 8 % dari bobot tubuh burung
puyuh betina (Listiyowati dan Kinanti, 2005).
Ada
beberapa jenis burung puyuh yakni puyuh tegalan (Turnix susciatori), puyuh kuning (Turnix silvatica), puyuh punggung hitam (Turnix maculosa), puyuh mahkota (Rollulus roulroul), puyuh genggong jawa (Arborophila javanica), genggong biasa (Arborophila orientalis), blue breasted quail (Coturnix chinensis), dan puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica). Diantara puyuh tersebut, Coturnix coturnix japonica merupakan
jenis puyuh yan yang lazim diternakkan di Indonesia untuk diambil telur dan
dagingnya. selebihnya, jenisnya puyuh tersebut masih hidup liar di alam
(Wuryadi, 2011).
mas itu tabelnya salah sumbernya. pak slamet wuryadi mengutip dari woodar et all 1973 dan USDA. semoga membantu:)
BalasHapus